Untaian mutiara keluar dari guratan sikapmu
Laksana bunda marya yang menghembuskan ruh ilahi pada isa
Disaat tak terdapat sebatangpun rengkuhan kayu
Dengan sabar kau menyimak dan memberikan alunan surga
Alunan bait kata-katamu tak pernah menggurui
Selalu mengalir bagai alunan puisi yang bisa merengkuh hati
Tak ada keangkuhan dalam nada indah bisikmu
Bagai kwan-im dengan percikan api cahaya sang budha
Pada wajahmu terlihat gambaran langit mendung itu
Menaungi dari teriknya api sang surya
Teduh…teduh…
Sesekali didalam kemendungan itu
Terbias cahaya gugusan awan menjingga
Indah…indah…
Senyuman kecerianmu selalu tersirat pada sketsa wajahmu
Kemanjaanmu setara dengan kelembutanmu
Anggun laksana bidadari dengan petikan harpa
Melukisan keindahan seorang wanita yang sesungguhnya
Kau laksana wishnu yang menjelma pada diri seorang perawan
Tak ada satupun yang boleh menghilangkan keceriaan itu
Dengan sekuat tenaga, tak kan kubiarkan cahaya itu sirna
Akan kujaga selalu sang penyelamatku
Penyelamatku dari kebekuan hati
Yang merengkuhku ke dalam pelukan sang ilahi robbi
Teruslah bersinar wahai intipati permata kebenaran
Badai sekeras batupun pasti kan bisa kau lalui
Karena kau adalah dewi amourku
Kau kuat dengan kelembutanmu
Dan anggun dengan kokohnya jiwamu
Selalulah berikan kilauan permatamu
Kepada orang-orang yang selalu berusaha untuk menjaga percikanmu
Laksana bunda marya yang menghembuskan ruh ilahi pada isa
Disaat tak terdapat sebatangpun rengkuhan kayu
Dengan sabar kau menyimak dan memberikan alunan surga
Alunan bait kata-katamu tak pernah menggurui
Selalu mengalir bagai alunan puisi yang bisa merengkuh hati
Tak ada keangkuhan dalam nada indah bisikmu
Bagai kwan-im dengan percikan api cahaya sang budha
Pada wajahmu terlihat gambaran langit mendung itu
Menaungi dari teriknya api sang surya
Teduh…teduh…
Sesekali didalam kemendungan itu
Terbias cahaya gugusan awan menjingga
Indah…indah…
Senyuman kecerianmu selalu tersirat pada sketsa wajahmu
Kemanjaanmu setara dengan kelembutanmu
Anggun laksana bidadari dengan petikan harpa
Melukisan keindahan seorang wanita yang sesungguhnya
Kau laksana wishnu yang menjelma pada diri seorang perawan
Tak ada satupun yang boleh menghilangkan keceriaan itu
Dengan sekuat tenaga, tak kan kubiarkan cahaya itu sirna
Akan kujaga selalu sang penyelamatku
Penyelamatku dari kebekuan hati
Yang merengkuhku ke dalam pelukan sang ilahi robbi
Teruslah bersinar wahai intipati permata kebenaran
Badai sekeras batupun pasti kan bisa kau lalui
Karena kau adalah dewi amourku
Kau kuat dengan kelembutanmu
Dan anggun dengan kokohnya jiwamu
Selalulah berikan kilauan permatamu
Kepada orang-orang yang selalu berusaha untuk menjaga percikanmu
Bogor, 27 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar