Minggu, 30 Oktober 2011

Pertapa Suciku


Laksana pertapa sepi di tengah sunyi
Dengan lentera hati dan jiwa yang suci,
Auranya menaungi dari terik api
Memberikanku makna keindahan arti sepi.

Gontai langkahmu membuat semesta tersenyum

Menikmati kelembutan sapaanmu pada alam,
Selalu berkilau pagi pun senja
Bercahaya tak hentinya bagai permata.

Ketenangan dan kelembutanmu membuatku takut,

Takut untuk tak merasakan aura itu,
Takut untuk kehilangan jiwa tenang itu,
Takut untuk tidak dapat melihat kilau cahaya itu.

Aku jatuh pada buaian kelembutan hatimu,

Ku telah melebur pada kehangatan auramu,
Deformasiku menjadi jiwa yang tenang dengan bimbinganmu,
Ku telah bergantung dengan cahaya dari kilauan permatamu.

Hai pertapa suci,

Sungguh kau adalah jawaban dari doaku.
Impian yang pernah kusandarkan kepada ilahi,
Ya Allah, kuharap ini adalah kado nyata-Mu untukku.

Tangerang, 29-09-2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar